Kepercayaan yang berkembang luas di Indonesia ini ternyata bukan berasal dari dalam negeri. Namun bersumber dari kepercayaan bangsa Vietnam yang mengeramatkan angka tiga. Negara ini mengalami akulturasi budaya yang besar ketika penjajahan, mereka mengambil mitos bahwa angka tiga membawa kesialan, hasilnya mitos foto bertiga pun lahir.
Mereka percaya bahwa angka-angka ini merupakan angka suci untuk Tuhan namun akan berdampak buruk jika dikaitkan dengan manusia. Kilatan yang muncul dipercaya akan mengambil jiwa mereka yang ada ditengah ketika berfoto bertiga.
Namun jika ditelaah dalam padangan Islam, maka tidak ada kaitannya antara foto bertiga dengan meninggalnya seseorang. Siapapun boleh saja berfoto bersama dengan orang lain tanpa harus menghindari jumlah tiga karena takut mendapat bencana.
Adab kesopanan dalam berfoto lah yang menjadi poin penting dan bukan jumlah orang yang berfoto. Bagi mereka yang mengumbar aurat saat sesi pemotretan tentu saja akan mendapatkan dosa yang pastinya harus dipertanggungjawabkan kelak.
Mulailah untuk menelaah setiap mitos yang berkembang dalam pandangan Islam. Karena jika tidak ada dasar Al-Quran dan hadist, maka hal itu bukanlah suatu kebenaran. Sesuai dengan QS. Al-Baqarah: 170 yang artinya.
“Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutlah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab, “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapatkan dari (perbuatan) nenek moyang kami.” (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?” (QS. Al-Baqarah: 170).
Jika suatu ketika ada yang meninggal usai melakukan foto bertiga maka hal tersebut tidak ada kaitannya dengan mitos ini. Hal ini terjadi karena memang ajalnya sudah menjemput dan harus kembali kepada Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar
Tambahkan komentar Anda